Catatan
Anak Bangsa
|
Catatan Anak Bangsa ( sos.or.id) |
|
Hmm…
Sebenarnya bingung juga harus mulai bagaimana kalau ditanya untuk menanggapi
permasalahan anak di Indonesia. Bukan karena apa-apa, seakan-akan tidak ada
habisnya. Why ? Who’s false ? nah itu dia pertanyaan yang “selalu” dipikirkan
para manusia yang ingin merubah nasib anak-anak di Indonesia. Sudah bukan hal
aneh lagi melihat anak-anak Indonesia sekarang melakukan hal-hal menyimpang
baik dari segi umur maupun sosial. Setiap hari kita melihat anak-anak mengamen,
mengemis, merokok, nge-Drugs, mencuri, sex bebas dan masih
banyak lagi hal-hal yang tidak sewajarnya. How come ? Apakah dikarenakan anak-anak sekarang sudah
tidak bisa diberi nasehat ? atau orang tua mereka yang salah dalam mendidik ? mungkin keduanya benar ! tapi ada
beberapa faktor yang membuat semakin “gilanya” permasalahan anak di negeri kita
ini.
Bisa
kita pastikan dikarenakan yang utama adalah faktor ekonomi. Iya ekonomi. Mayoritas
penduduk Indonesia yang merupakan rakyat miskin. Banyak anak-anak mengalami gizi
buruk karena kurangnya asupan makanan pada masa balita. Keadaan finansial keluarga yang tipis
mengakibatkan mereka secara tidak langsung untuk mencari uang sendiri dalam
menjalani hidup. Banyak anak-anak memutuskan untuk putus sekolah dengan memilih
menjadi pengamen dan mengemis karena mendapatkan uang. Mereka tau sekolah itu
penting, tapi bertahan hidup jauh lebih penting bukan ?
Faktor
kedua adalah lingkungan. Efek dari lingkungan ini bisa kita lihat di kota-kota
besar yang ada di Indonesia dan akan terus menyebar ke kota-kota yang “akan”
besar. Banyak anak-anak yang sudah merokok bahkan menggunakan narkoba di umur 5
tahun. Bayangkan saja 15 tahun kedepan mereka akan jadi apa. Sungguh ironis ! Permasalahan
lainnya yang ditimbulkan dari lingkungan adalah sex bebas. Sex sudah semakin
merajalela di kota-kota besar. Sudah terlalu biasa kita melihat anak-anak
melakukan sex karena terpaksa ataupun secara sukarela. Iya sukarela. Entah apa
yang dipikirkan mereka sehingga melakukan hal yang dilarang agama maupun aturan
Negara. Padahal dampak sex bebas ini sangat berbahaya. HIV/AIDS adalah yang
terparah.
Bisa dikatakan dua faktor tersebutlah yang
membawa anak-anak di Indonesia ini menjadi permasalahan yang serius. Setelah
dua faktor diatas, sempat terlintas di pikiran kita, apa yang dilakukan orang
tua mereka ?, mengapa mereka diam saja
melihat anak-anak mereka melakukan hal itu ? mereka bukan diam dan tidak melakukan apa-apa,
hanya saja mereka tidak tau apa yang harus mereka lakukan dalam menghadapi permasalahan
yang serius ini. Memarahi dan memukul mereka ? tentu saja hal ini tidak
memberikan efek yang positif pada anak di era yang modern ini. Orang tua mereka
mungkin saja menangis, berdoa sepanjang malam agar anak-anak mereka tidak
terjerumus kedalam hal-hal yang menyimpang. Tapi apa daya, hidup tidak bisa
hanya dengan berdoa saja. Sekarang, apakah semua orang tua seperti itu ? tentu tidak. Seakan-seakan sudah hal lazim
melihat orang tua dan anak mereka “berkolaborasi” dalam mencari nafkah. Seperti
saat mengamen dan meminta-minta. Dengan hal seperti ini maka permasalah anak di
Indonesia tidak akan pernah habis, tidak akan pernah punah ! anak-anak akan
menjadi dewasa dan mereka akan melakukan hal yang sama kepada anak mereka
kelak. Mungkin saja akan ada beberapa yang sadar bahwa yang mereka lakukan itu
salah, jika tidak ? hancurlah negeri ini.
Dari semua pernyataan diatas, adakah
solusi dari semua permasalahan diatas baik yang disebutkan ataupun tidak ?
tentu saja ada. Solusi yang paling awal dan paling mendasar adalah pada orang
tua. Orang tua harus bisa membawa anaknya untuk bisa menghindari
permasalahan-permasalahan diatas. Gimana ? dengan cara membendungi anaknya
dengan pengetahuan tentang kehidupan dan ilmu agama. Sehingga anak-anak
mempunyai sedikit bekal dalam menjalani masa kecil mereka.
Yang
kedua adalah pihak institusi pendidikan. Sekolah sangat berperan penting dalam
membentuk karakter seorang anak. Karena anak-anak terkadang lebih banyak
menghabiskan waktu mereka disekolah dibandingkan dirumah. Disinilah peran guru
sangat penting. Guru yang baik adalah guru yang mampu menghasilkan anak-anak
berbudi luhur. Sehingga dengan demikian anak-anak dapat dengan jelas membedakan
hal yang salah dan hal yang benar. Tapi bagaimana dengan anak yang tidak mampu
bersekolah ? nah disini lah peran pemerintah yang harus memberikan sekolah
gratis bagi seluruh anak-anak di Indonesia. bukan karena apa-apa, mereka lah
yang akan memajukan bangsa kita kelak.
Selanjutnya
yang memiliki peran tidak kalah besar adalah pihak pemerintah. Pemerintah harus
bisa lebih serius dalam mengatasi permasalahan ini. Pemerintah harus bagaimana
? pemerintah harus bisa menyadarkan anak-anak bahwa pengetahuan itu penting, sekolah
itu penting. Dengan cara memasang iklan bertemakan kemajuan bangsa atau
sebagainya ada pada generasi muda. Pemerintah juga setidaknya bisa memberikan
sekolah gratis dan sedikit bantuan dana pada anak-anak yang berasal dari
keluarga miskin agar mereka bisa bersekolah. Pemerintah juga harus bisa
membangun sekolah di tempat-tempat terpencil sehingga anak-anak di pedalaman
bisa bersekolah dan tidak ketinggalan pengetahuan. Pemerintah juga bisa
melakukan program-progam seperti sosialisasi kepada masyarakat ataupun
sekolah-sekolah. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat mengingatkan
pentingnya anak-anak Indonesia. Kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam
menghadapi permasalahan ini. karena masyarakat juga menentukan bentuk karakter
dari seorang anak. Dengan banyaknya masyarakat yang peduli dapat membuat
permasalahan ini setidaknya berkurang. Semoga anak-anak Indonesia menjadi
penerus bangsa yang baik dan tidak mudah ditipu oleh bangsa lain.
selain orang tua, sekolah juga harus mengadakan pengetahuan tentang bahaya apa yang akan ditanggung anak jika ia melakukan sesuatu yang tidak baik, sehingga sebelum melakukan hal yang tidak baik itu si anak bisa memikirkan tentang efek buruknya
ReplyDeletebenar sekali pak agung, bisa kita rasakan bahwa saat ini kepedulian guru ke siswa sudah berkurang. kita harapkan pemerintah dapat membuat satu program dimana guru-guru yang memiliki jiwa guru "sebenarnya" lah yang pantas menjadi guru, bukan karena ingin mendapatkan gaji semata. terima kasih sarannya pak
Delete